laporan genetika tentang alel ganda

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Genetika dengan judul ”Alel Ganda” disusun oleh:
            nama                            : Budi Setiawan                   
             kelompok                    : II (Dua)
            kelas                            : Pendidikan Biologi A
telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada asisten asisten dan dinyatakan diterima.
                                                                                   

Makassar,       November 2017
Koordinator Asisten                                                    Asisten



Ferry Irawan, S.Pd                                                   Paewa Panennungi, S. Pd




 Mengetahui,
                                                Dosen Penanggung Jawab




Hartati, S.Si., M.Si. Ph. D
NIP. 19740405 200003 2 002








BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pada praktikum kali ini akan dibahas tentang alel ganda, dimana kita dapat mengenall beberapa sifat keturunana pada manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan pada praktikum kali ini kita juga dapat menentukan genotip dari masing-masing individu.
Dunia genetika merupakan bidang sains yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kita. Bagaimana tidak, setiap individu yang dalam hal ini adalah manusia  akan terus melanjutkan keturunannya untuk mempertahankan generasinya. Dan hal ini sama sekali berhubungan langsung dengan dunia genetika. Dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contoh keadaan genetika seseorang yang dipengaruhi oleh keturunannya adalahnya adalah golongan darahnya yang terkait dengan alel ganda. Darah begitu penting peranannya dalam metabolisme tubuh. Hampir sembilan puluh persen kerja metabolisme tubuh berlangsung dalam darah. 
Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang terdapat pada lokus (tempat tertentu). Pengaruh alel ganda dapat dilihat salah satu contohnya pada sistem golongan darah ABO. Darah terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel (antara lain eritrosit dan leukosit) dan cairan (plasma).
Golongan darah seseorang ditetapkan berdasarkan macam antigen dalam eritrosit yang dimilikinya. Alel diberi simbol I (berasal dari kata isoaglutinin, suatu protein yang terdapat pada permukaan sel eritrosit). Orang yang mampu membentuk antigen A memiliki alel IA dalam kromosom, yang mampu membentuk antigen B memiliki alel IB, yang memiliki alel IA dan IB dapat membentuk antigen A dan antigen B, sedangkan yang tidak mempu membentuk antigen sama sekali memiliki alel resesif i .Berdasarkan  hal tersebut diatas maka dilakukanlah praktikum genetika dengan judul alel ganda untuk melihat prsentasi golongan darah pada setiap individu.

A.    Tujuan Percobaan
1.   Untuk mengenal beberapa sifat keturunan pada manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda, dan
2.   Untuk mencoba menetapkan genotif dirinya sendiri.
B.       Manfaat
  1. Mahasiswa mengetahui dengan baik beberapa sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda.
2.       Mahasiswa mampu mencoba menetapkan genotip golongan darahh dirinya sendiri.






















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alel ganda  merupakan fenomena adanya tiga atau lebih alel pada satu gen. Pada umumnya satu gen memiliki dua alel alternatifnya. Alel ganda dapat terjadi sebagai akibat dari mutasi DNA. Mutasi dapat menghasilkan banyak variasi alel, misalnya gen A bermutasi menjadi a , dan a  yang masing-masing menimbulkan  fenotipe yang berbeda (Luisa, 2015).
Golongan darah merupakan tanda khusus pada seseorang yang dipengaruhi oleh jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Antigen golongan darah berbeda memiliki kekuatan antigenik berbeda pula, misalnya antigenitas yang potensial untuk merangsang antibodi. Antigen yang terdapat di dalam tubuh berfungsi untuk memproduksi antibodi dalam derajat yang berguna untuk melawan virus penyebab penyakit. Aglutinasi terjadi ketika antibodi mengenal antigen.
Antibodi pada antigen sel darah merah tidak terdapat pada sel darah merah itu sendiri. Antibodi mulai muncul dalam plasenta setelah bayi berusia sekitar 6 bulan. Antibodi dibentuk secara alamiah di dalam darah, meskipun antigen yang bersangkutan tidak ada. Antibodi alamiah mengambil peranan dalam golongan darah manusia, terutama dalam golongan darah A, B, AB dan O. Berdasarkan sifat kimianya, antigen A dan antigen B merupakan mukopolisakharida, terdiri diri protein dan gula. Dalam dua antigen itu bagian proteinnya sama, tetapi bagian gulanya merupakan dasar kekhasan antigen-antibodi (Suryo, 2010)

Tabel 2.1 Antigen dan Antobodi pada Golongan Darah
(Golongan darah (fenotip)
Antigen dalam eritrosit
Antibodi dalam serum
A
A
Anti-B
B
B
Anti-A
AB
A dan B
-
O
-
Anti-A dan anti-B





        

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa orang yang memiliki antigen-A tidak memiliki anti-A melainkan anti-B yang berarti bergolongan darah A. Golongan darah B memiliki antigen-B memiliki anti-A. Jika antigen-A bertemu dengan anti-A, demikian pula antigen-B bertemu dengan anti-B, sel-sel darah merah menggumpal (beraglutinasi) dan mengakibatkan kematian. Orang yang tidak memiliki antigen-A maupun antigen-B dalam eritrosit dinyatakan bergolongan darah O. Serum darah mengandung anti-A dan anti-B yang berarti golongan darah O. Sebaliknya bila serum darah tidak mengandung antibodi sama sekali, maka eritrosit mengandung antigen- A dan antigen-B yang berarti bergolongan darah AB
Golongan darah manusia ternyata ditentukan oleh alel ganda. Beberapa golongan darah yang terpenting ialah golongan darah sistem ABO. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan factor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Landsteiner menemukan bahwa darah seseorang itu belum tentu dapat dicampur dengan darah orang lain, karena ada kemungkinan terjadi penggumpalan darah (aglutinasi darah) (Hartati et al.,  2016).
            Golongan darah menurut sistem ABO dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya, Land- Steiner  dalam Suryo (1996) membedakan darah manusia kcdalam empat golongan yaitu A, B, A dan  O Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel darah merah), Adanya antigen di dalam eritrosit ditentukan oleh suatu seri alel ganda yaitu lA, lB, dan IO. Populasi penduduk hampir seluruh dunia memiliki ketiga buah alel tersebut, meskipun penyebaran alehiya berbeda-beda (Darmawati et al., 2005).
Golongan darah tipe Rh diperkenalkan oleh Karl Laindsteiner pada tahun 1940 yang melakukan penelitian pada monyet rhesus (Macaca mulatta). Pada mulanya Landsteiner menyimpulkan bahwa penurunan golongan darah ini dipengaruhi oleh satu gen yang terdiri dari 2 alel, yaitu R dan r, dimana R dominan terhadap r. Dikenal 2 macam golongan darah yaitu Rh+ dan Rh-. Rh+ memiliki antigen Rh pada permukaan eritrositnya. Genotipe RR dan Rr. Rh- tidak memiliki antigen Rh. Genotipe rr. Penelitian oleh Wiener mengemukakan bahwa golongan darah Rh ditentukan oleh satu seri alel ganda, yang terdiri dari 8 alel, yaitu Rh+  alelnya R , R  , R  , dan R dan Rh- alelnya r  , r’, r’’, dan r (Luisa, 2015).



BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.  Waktu dan tempat
Hari/tanggal            : Kamis/19 Oktober  2017
Waktu                     : Pukul 16.00-17.30 WITA
Tempat                   : Laboratorium Biologi lantai II Barat FMIPA UNM.
B.  Alat dan bahan
a.    Alat:
1.    Kaca Preparat
2.    Jarum
b.    Bahan:
1.    Anti serum (serum anti-A dan anti-B)
C.  Prosedur kerja

Menyuntikkan pada jari yang diberi alkohol

Meneteskan dara pada preparat untuk diuji

Memberi alcohol pada jari yang akan disuntik
 

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
No
Nama
A
B
AB
O
1
Budi Setiawan



ü   
2
Risky Yuliansari

ü   


3
Widyarti Az-zahrah



ü   
4
Yulinar Pratiwi
ü   



5
Nur Lisyah



ü   
6
NP Sriramadani Alam



ü   
7
Reski Amaliah Sapa
ü   



8
Farahdiba Ainah Auliah



ü   
9
Muhammad Al Gazali



ü   
10
Dilla Sari




11
Nurhidayah A


ü   

12
Citra Auliyah Tamrin



ü   
13
Erwin Haryadi



ü   
14
Nurul Muhlisah

ü   


15
Ruaeda



ü   
16
Nurhikmah Hamka



ü   
17
Prisilia Mangin

ü   


18
Nurhanifah

ü   


19
Isnaeni Tahir



ü   
20
Rahmat Baharuddin

ü   


21
Nurdayanti

ü   


22
Muhamad Nurhadi

ü   


23
Arna Ningsih
ü   



24
Farhani Islami

ü   


25
Meisy Dwita Sari


ü   

26
Riska Damayanti



ü   
27
Nirmala Jumantara P

ü   


28
Nurhasanah



ü   
29
Ariani Arifin



ü   
30
Elpandi
ü   



Keterangan:



AB

A

0

B
 



1.      Golongan Darah A
%Golongan darah = Jumlah Golongan Darah x 100%
                                                       Jumlah Total
                                 = 3    x 100% = 9,6 %
                                    31
2.      Golongan Darah B
%Golongan darah = Jumlah Golongan Darah x 100%
                                                       Jumlah Total
                                 = 9    x 100% = 29,03 %
                                    31
3.      Golongan Darah AB
%Golongan darah = Jumlah Golongan Darah x 100%
                                                       Jumlah Total
                                 = 2   x 100% = 6,51 %
                                    31
4.      Golongan Darah 0
%Golongan darah = Jumlah Golongan Darah x 100%
                                                       Jumlah Total
                                 = 16    x 100% = 52 %
                                    31
B.     Pembahasan
Alel adalah gen-gen yang terletakpadalokus yang sama (bersesuaian) dan memiliki pekerjaan yang hampirsamadalamkromosom homolog. Dilihatdaripengaruh gen padafenotipe, alel memiliki pengaruh yang saling berlawanan dalam pengekspresian suatu sifat. Di dalam suatu lokus, terdapat sepasang atau lebih alel. Bila terdapat sepasang alel dalam suatu lokus maka disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu lokus maka disebut alel ganda.(Bintang, galai, 2012)
Alel ganda terjadi karena timbulnya mutasi gen. tetapi gen yang bermutasi tidak selalu menghasilkan varian yang sama. Umpamanya, gen A bermutasi menjadi a1 atau a2 atau a3, yang masing-masing menghasilkan fenotip yang berlainan. Dengan demikian mutasi gen A dapat menghasilkan 4 macam varian, sedangkan anggota alel-nya bukan hanya 2 (dua), tetapi ada 4 (empat), yaitu: A, a1, a2 dan a3. Alel yang anggotanya lebih dari dua disebut alel ganda. (Anang, Asep, 2011)
Pada multiple alelmorfi, terjadi perbedaan sifat pengekspresian suatu gen. Dua gen yang terdapat dalam lokus yang sama akan dapat memunculkan ekspresi yang berbeda karena adanya interaksi antara kedua gen tersebut. Interaksi tersebut dapat berupa pemnculan sifat yang dominan pada satu gen (menutupi sifat lain), atau bercampurnya pemunculan sifat gen yang ada sehingga memunculkan sifat kombinasi antara gen-gen tersebut seimbang. (Bintang, Galai, 2012)
Secara matematika hubungan antara banyaknya anggota alel ganda dan banyaknya macam genotipe individu diploid dapat diformulasikan sebagai berikut (Susanto, Agus Hery, 2011): Banyaknya macam genotipe = ½ n (n + 1) atauBanyaknya macam genotipe n = banyaknya anggota alel ganda.






BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A.      Kesimpulan
1.    Golongan Pola pewarisan alel ganda khususnya pada golongan darah manusia ditentukan oleh seri alel yang terdapat dalam kromosom, alel-alel tersebut adalah IA, IB, dan i. Interaksi antara alel-alel IA, IB, dan i akan menyebabkan terjadinya 4 fenotip golongan darah A, B, AB, dan O.
2.     Darah masing-masing individu dapat ditetapkan dengan cara melakukan pengujian terhadap darah individu tersebut dengan meneteskan serum pada darah untuk melihat terjadinya penggumpalan darah atau tidak, dan berdasarkan percobaan yang dilakukan di Laboratorium Genetika diperoleh yang bergolongan darah A sebanyak  3 orang, golongan darah B sebanyak 9 orang, golongan darah AB hanya 2 orang, dan golongan darah O sebanyak  16 orang.

B.     Saran
Adapun saran mengenai percobaan ini adalah sebaiknya dalam melakukan praktikum sebaiknya di tempat yang tertutup agar probandus tidak merasa tegang saat akan dikeluarkan darahnya. 











DAFTAR PUSTAKA


Darmawati, et al.2005. Frekuensi dan Penyebaran Alel Golongan Darah A B O Siswa SMUN 1 Suku Bangsa melayu di Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Riau. Diakses tanggal 10 November 2017.
Hartati, et al. 2016. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan  Biologi FMIPA UNM.
Luisa, Diana. 20145. Alel ganda. Diakses tanggal 10 November 2017












Komentar

Postingan populer dari blog ini

kata-kata bijak dengan rumus fisika

fase menstruasi pada wanita