Penunggang Gelap Arah Kebijakan



  Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem presidensial atau dengan kata lain negara yang dipimpin oleh presiden. Presiden adalah seseorang yang menjabat di suatu negara dan menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden ataupun wakil presiden terpilih dengan cara demokrasi yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Kiasan mengenai presiden dapat kita artikan sebagai kepala dari sebuah tubuh yang kaku, digerakkan, dan dikendalikan oleh koordinasi yang bersumber dari kepala tersebut. Jadi kemana arah daripada negara kita sebagai tujuan bersama itu sangat dipengaruhi oleh sang pemimpin bangsa, sang pemegang kekuasaan tertinggi, dan sang pemegang kehendak. 
  Presiden memiliki wewenang memegang kekuasaan yang tertinggi atas semua angkatan, baik itu Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Menetapkan Peraturan Pemerintah. Berhak menyatakan keadaan bahaya. Serta memiliki hak untuk menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (dalam kegentingan yang memaksa). dll. Wewenang, kewajiban, dan hak itulah yang merupakan alasan mengapa kita harus berpangku dan berteduh dibawahnya, berharap segala harapan berupa bantuan yang ada muncul darinya dalam menangani semua permasalahan yang di hadapi oleh rakyat saat ini.
  Sekarang ini dunia di gemparkan oleh salah satu pandemi yang diakibatkan oleh salah satu jenis Virus Corona baru yang menular ke dalam tubuh manusia dan menyebar dari satu manusia ke manusia yang lain. Tak terkecuali dengan negara kita Indonesia, korban sampai sekarang ini sudah mencapai 2.491 kasus positif, 192 sembuh, dan 209 orang meninggal dunia. Dan akan mengalami eskalasi seiring berjalannya waktu. Berdasarkan fakta tentang penyebaran pandemi ini maka tugas dari presidenlah yang harus berada pada garda terdepan menangani pandemi ini dengan cara menetapkan aturan-aturan ataupun kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan penanganan pandemi tersebut. Meskipun begitu setiap elemen-elemen penting yang ada di Indonesia haruslah juga terlibat dalam penanganan ini, saling merangkul, bekerja sama satu sama lain untuk bersama-sama melawan pandemi tersebut.  
  Persoalannya kini ialah banyak kemudian pertanyaan ataupun kritikan seputar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin kita yaitu, apakah kebijakan-kebijakan yang begitu indah dengan lantunan syair nan merdu itu dapat menghilangkan semua persoalan yang ada ketika kita mendengarnya? Apakah kebijakan itu sejalan dengan cita-cita bersama sebagai bangsa Indonesia? Apakah kebijakan itu merupakan sebuah solusi pas, porsional, proporsi dari problem yang dihadapi? Ataukah kebijakan itu ada hanya untuk memihak atau sejalan pada cita-cita mereka bersama sebagai aktor dalam menunggangi celah kebijakan yang ada? Kita tidak pernah tahu bagaimana mereka memikirkan sebuah masalah dan bagaimana mereka memikirkan solusi dari masalah tersebut yang pastinya semua hal tentang apa yang dilakukan berdasarkan tingkahlaku ataupun ekspresi yang ada dapat kita mungkinkan segala kemungkinan tentang apa yang mereka pikir sebelumnya. Apalagi jika tingkah ataupun sikap tersebut berupa lantunan kebijakan yang nantinya akan di patuhi. 
  Rakyat Indonesia yang baik haruslah paham dan taat pada segala aturan yang ada, ataupun segala kebijakan yang telah di tetapkan. Jadi kita bisa menjadi rakyat Indonesia yang baik ketika melaksanakan dan mematuhi segala aturan yang berlaku. Tapi perlu dicermati bahwa rakyat akan dijajah, dibudakkan, dan ditindas oleh mereka-mereka yang mengantungi aturan ataupun kebijakan ketika kita berusaha menjadi rakyat yang baik, karena disisi lain apabila aturan ataupun kebijakan yang mengatur kita tidak pro terhadap rakyat maka akan terjadi sebuah penggilingan yang membawa kita pada sebuah permasalahan yang tidak ada ujung peneyelesaiannya. Rakyat Indonesia akan selalu berkutik pada permasalahan mereka, berjalan di tempat, tidak ada solusi meskipun tanpak ada solusi dari mereka-mereka pemegang kekuasaan yang tak lain adalah sebuah pencitraan.
  Selanjutnya banyak kemudian oknum-oknum yang memanfaatkan segala kondisi yang ada menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan individu ataupun kelompoknya masing-masing. Pemerintah harus bijak dalam menyikapi persoalan pandemi ini dan rakyat juga harus patuh terhadap segala aturan ataupun kebijakan yang ada. Tapi apakah itu sebuah solusi yang tepat dari problem yang kita hadapi sekarang? Mengingat kebijakan-kebijakan yang ditetapkan haruslah di cermati baik2 untuk bagaimana kita sebagai rakyat yang baik bisa mematuhi ataupun mempercayai hal tersebut. Seperti yang sudah saya jelaskan pada paragraph sebelumnya bahwa rakyat yang baik adalah rakyat yang patuh, tapi apakah kita akan patuh terhadap kebijakan yang tidak pro dengan kami sebagai rakyat.?
  Oleh karena itu kami sebagai rakyat biasa hanya bisa berpesan kepada bapak presiden dan rekan-rekannya yang terhormat di atas bahwa kami ini lemah, dan tiada daya bisa bertahan dan bertambah kuat ketika kami di support oleh bapak-bapak sekalian. Janganlah terjadi pada kami “sudah jatuh, tertimpa tangga pula”. Maka dari itu harapan daripada tulisan ini ialah mengajak teman-teman pembaca untuk mencermati serta mengkritisi segala kebijakan yang ada, terutama dalam kasus yang sama-sama kita lawan sekarang ini yaitu pandemi covid-19. Jangan sampai kita dungu menyikapi pandemi ini dan terlalu dungu atas kebijakan yang nyata-nyatanya tidak pro dengan rakyat kita lewatkan.
                     
                                 By Budi Setiawan Mustari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kata-kata bijak dengan rumus fisika

fase menstruasi pada wanita

laporan genetika tentang alel ganda