Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

“Salah Mindset Mengenai Pendidikan Saat Ini”

Gambar
(Darkmoon_Art) Pendidikan identik dengan proses belajar mengajar yang ada di sekolah dan itu sudah menjadi sebuah satu kesatuan yang melekat dalam sebuah mindset "pendidikan harus sekolah", sehingga kita menganggap bahwa untuk mereka-mereka yang tidak sekolah tidak berpendidikan. apakah benar begitu? M ari kita pahami terlebih dahulu bagaimana pengertian pendidikan secara umum  yang mengatakan bahwa pendidi kan  merupakan sebuah cara yang dilakukan dalam keadaan sadar untuk memanusiakan manusia. P endidikan bisa dilakukan dimana saja, di rumah atau lingkungan keluarga, masyarakat, ataupun di sekolah. P endidikan juga ada yang formal dan ada yang non formal. S ejalan dengan perkembangan zaman yang ada, kita memang dituntut untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah agar kita bisa mendapat wawasan yang lebih  banyak , dan bisa memunculkan dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki . Pasal 31 UUD 1945 ayat 155 secara spesifik memuat tentang hak warga negara atas pendidi

Antara Jilbab dan Cita - Cita

Gambar
 Oleh Budi Setiawan Penggunaan Jilbab untuk siswi di sekolah menjadi sebuah perhatian yang cukup serius, karena banyak sekolah yang notabenenya adalah sekolah negeri mewajibkan hal tersebut, dan itu  hanya  berlaku untuk siswi yang muslim, tidak untuk yang bukan muslim. Perlu dianalisa bersama mengapa banyak sekolah menerapkan kebijakan mengenai kewajiban berjilbab bagi siswi muslim? Padahal sekolah negeri harusnya melonggarkan aturan mengenai hal tersebut. Baru - baru ini penulis membaca sebuah berita tentang seorang sisws i   di SMAN 1 Banguntapan Bangkul menangis  hingga frustasi  karena dipaksa menggunakan jilbab oleh gurunya.  Hal ini akan mengarahkan perhatian kita tentang bagaimana aturan yang baik di sekolah yang jumawa diterima oleh masyarakat sebagai objek dari pendidikan.  Jadi mari sejenak kita bersama sama memikirkan apakah hal tersebut make sense untuk diterima atau tidak. Tidak terbantahkan lagi bahwa indonesia adalah salah satu negara degan jumlah penduduk terbanyak di

"Agama dalam Pusaran Politik"

Gambar
https://bincangsyariah.com/kolom/menghormati-simbol-agama-lain-dalam-al-quran/ Demo yg terjadi baru -baru  ini tentunya punya alasan yg mendasar (katanya, bagi mereka2 yg demo) diantaranya ialah, menolak wacana penundaan pemilu, menolak presiden 3 periode, menolak kenaikan harga BBM, tolak kenaikan PPN, stabilkan harga bahan pokok, dll. Menariknya ada juga salah satu tuntutan lain  yg tidak mendasar bahwa rezim ini anti agama, rezim dzolim, atau bahasa lainnya islamphobia. Artinya, menurut segelintir orang agama ditekan di negeri ini oleh pemerintah yg dipimpin langsung oleh Jokowi. Menurut data yang dilansir oleh worldpopulationreview.com  Indonesia menjadi negara dengan populasi umat islam terbanyak di dunia dengan jumlah 231.000.000. jumlah tersebut setara dengan 86,7 persen dari total populasi indonesia. Sementara itu, apabila dibandingkan dengan total populasi muslim di dunia, jumlah umat islam di indonesia setara dengan 13 persen dari total populasi umat islam di dunia. Tapi lucu

"Memahami definisi isu melalui aksi 11/4"

   Seruan aksi yg akan Digelar nantinya merupakan buntut dari isu yg bersumber dari sejumlah menteri dan ketua partai koalisi dengan point argument: ingin menunda pemilu 2024 Dan dengan perpanjangan masa jabatan presiden serta isu jabatan 3 periode. - Sebagai seorang yg bertarung untuk hidup hari demi hari sya pribadi menyikapi hal tersebut : "tidaklah pantas bagi saya menjudge sebuah isu atau polemik yg beredar jika hal tersebut bukan pernyataan resmi dari president sebagai policy chairman. "isu tetap isu, benar salahnya problem belakang, yg terpenting adalah jdi polemik dulu aja" yah mungkin itu Salah satu niat dari mereka2 yg menyebabkan isu, atau yg sengaja membuat isu sebagai pelaku, atau lagi mereka2 yg memang cari makan untuk lambung yg kelaparan dengan cara menyebarkan isu itu # media_is_fucking_indo  (untuk media, inshaAllah kalau Ada waktu akan saya tulis tentang media sebagai center dari problem bangsa).  Penting memang memahami bagaimana konsep perpolitikan d