"Agama dalam Pusaran Politik"
Menurut data yang dilansir oleh worldpopulationreview.com Indonesia menjadi negara dengan populasi umat islam terbanyak di dunia dengan jumlah 231.000.000. jumlah tersebut setara dengan 86,7 persen dari total populasi indonesia. Sementara itu, apabila dibandingkan dengan total populasi muslim di dunia, jumlah umat islam di indonesia setara dengan 13 persen dari total populasi umat islam di dunia.
Tapi lucunya hanya sedikit orang yg berargument seperti itu Who are they?. Saya kembali di perlehatan pemilu tahun 2019 kemarin, bahwa intensitas politik meningkat sebelum diadakannya pemilu pada saat itu, sehingga tak jarang kita temukan fitnah-fitnah yg muncul di medsos, tv, ataupun di media cetak yg dibalut sedemikian rupa untuk menguntungkan kandidat mereka masing-masing. Salah satunya masalah agama, banyak isu-isu agama yg naik dipermukaan ketika itu, banyak juga tuduhan-tuduhan yg dilontarkan dari salah satu pihak bahwa ada calon yg dekat dengan PKI, dekat dengan cina, dll. Teman-teman pembaca bisa review kembali bagaimana arah perpolitikan dari dua calon sebelumnya, calon kandidat pertama dengan prestasi2 yg ditonjolkan dan calon yang kedua lebih menonjolkan keberpihakannya pada agama atau kedekatannya dengan agama. Narasi-narasi pun di boomingkan bahwa calon kandidat satu antek PKI, cina, ataupun islamphobia. Sedangkan calon dua dianggap sebagai masa orba jilid 2 dan minim prestasi.
Harusnya kita bisa bercermin dari kontestasi politik tersebut (pemilu 2019) sebelumnya, siapa yg menyuarakan agama dan apa motifnya? Tentunya kepentingan.
Saya mungkin pribadi yg tidak suka perpolitikan di negeri ini dikait-kaitkan dengan agama. Apa-apa dibawa ke agama, ingin menjelek-jelekkan orang lain (lawan politik) dengan menggunakan jubah agama, menghasut warga negara yg tolol ini karena kegilaannya terhadap agama tanpa memberikan ruang kepada rasio untuk berpikir dan bertindak (sentimen). Dari sini kita bisa tarik satu pertanyaan dasar, kenapa agama musti di bawa-bawa Why is religion? Yah agar bisa paham saya tekankan kembali argument saya di atas tentang data (worldpopulationreview.com) Bahwa Indonesia adalah negara mayoritas muslim. Merupakan negara muslim terbesar di dunia, jdi siapa oknum yg tidak tergiur dengan SDM (agama tertentu) di Indonesia? Ok, oknum yg saya maksud adalah mereka yg memanfaatkan agama untuk mencari massa, memanfaatkan kebodokan kita untuk kepentingan mereka. Mereka adalah oknum luar (luar negeri) yg ingin menghancurkan/memecahbelah negara Indonesia kita seperti negara-negara yg ada di timur tengah sana, sudah banyak yg menjadi korban atas permainannya, dan Indonesia juga menjadi salah satu target daripadanya.
Back to the topick yah, fokus saya dituliskan ini adalah, siapa mereka yg menjadi perpanjangan tangan dari oknum luar ini (luar negeri)?. Ketika kita mencoba untuk membagi dengan map of politican di Indonesia kita bisa bagi kedalam 3 kelompok besar (secara umum, dan belum spesifik)
1. Kelompok pro pemerintah, biasanya pemerintah, partai2 koalisi pemerintah, pejabat2 yg untung dari rezim pemerintah yg menjabat.
2. Kelompok kontra pemerintah, yg meliputi oposisi, pejabat yg rugi usahanya karena ketegasan pemerintah, tak jarang mahasiswa kadang kala (biasanya mahasiswa kontra sama pemerintah bukan karena mereka tahu dan realistis akan data terhadap kinerja pemerintah. Mereka kontra karena cuman sebatas identitas saja, hanya eksistensi yg ingin dinaikkan. Sya kurang tahu apakah mahasiswa sekarang memang bersuara karena rakyat tapi saya tidak bisa yakin), dan mereka-mereka yg masuk ke golongan 3, yaitu yg ingin mengubah ideologi kita menjadi ideologi agama (pembahasannya di poin 3 saja).
3. Mereka meliputi ormas-ormas yg tidak diakui lagi secara administrasi di negara ini, karena telah dibubarkan secara resmi oleh pemerintah, meskipun idea nya atau ajarannya masih melakukan ekspansi secara diam dan terorganisir di luar sana (banyak di kampus2), bagi yg lupa saya ingatkan kembali mereka adalah HTI dan FPI. Itulah ormas-ormas yg telah dibubarkan, tapi kita juga tidak bisa lepas dari partai, karena ternyata dalam sorotan analisa saya ada salah satu partai yg terindikasi dengan ormas-ormas terlarang tersebut. You know lah partai yg dimaksud itu siapa. Hahaha
Saya sengaja membagi sedikit map of politican yg ada di negeri ini (itu menurut saya, kalau keliru santai sajalah) agar teman-teman pembaca bisa paham bahwa argumen yg biasa dinarasikan orang tentang agama perlu di kaji lebih dulu, dipahami, lalu diskusikan/cari data pembanding. Agar kita tidak terjebak dalam penghasutan, menjadi boneka dari set up mereka. Dan biasakan cerna content of the news sebelum share title of news. Sedikit juga saya tuliskan dalam tulisan ini tentang siapa-siapa mereka yg berdalih dalam perpolitikannya menggunakan agama. Agar teman-teman bisa menyikapinya dengan bijak. Ketika teman-teman sudah membaca dari awal tulisan ini saya harap you know that now. If you had known who are they, kamu sudah bisa mengetahui bahwa itu adalah penghasutan atau provokasi ketika narasi itu disampaikan oleh mereka. Sehingga ada yg bilang bahwa ketika kita memilih sesuatu hal dan mereka (ormas-ormas/partai yang terindikasi) menganggap itu salah, berarti pilihan kita sudah benar. Kalau dipikir-pikir dari narasi mereka ternyata bisa membantu kita menyikapi suatu hal. Semoga saja tulisan ini bermanfaat, ini cuman sedikit dari salah satu bagian analisa saya terhadap keresahan yang ditimbulkan oleh mereka di negara ini.
Budi Setiawan M
My Act is My Mind
Komentar